Beranda | Artikel
Sebaik-Baik Tempat Adalah Masjid
Selasa, 4 Desember 2018

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Sebaik-Baik Tempat Adalah Masjid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab Ta’dhim Ash Shalah, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Pembahasan ini juga disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 18 Rabbi’ul Awwal 1440 H / 26 November 2018 M.

Status Program Kajian Kitab Ta’dhim Ash Shalah

Status program Kajian Ta’dhim Ash Shalah: telah selesai.

Download juga kajian sebelumnya: Orang-Orang Yang Memakmurkan Masjid

Kajian Tentang Sebaik-Baik Tempat Adalah Masjid – Kitab Ta’dhim Ash Shalah

Sesungguhnya sebaik-baik tempat yang ada di muka bumi ini dan tempat yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah masjid-masjid. Karena masjid-masjid adalah tempat berkumpulnya kebaikan, tempat orang-orang melakukan ketaatan, tempat kembalinya iman dan berlabuhnya hati. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan agar diangkat nama dan disebut nama Allah di masjid-masjid tersebut. Juga Allah memerintahkan untuk ditegakkan shalat di dalamnya. Juga masjid sebagai tempat tersebarnya Ilmu, cahaya dan mimbar bagi petunjuk dan kebaikan. Orang-orang yang beriman selalu mendatanginya, orang-orang yang bertakwa berkumpul di dalam masjid, mereka saling mengingatkan satu sama lain. Di dalamnya ada orang yang bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala, ada orang yang berdzikir, ada orang yang berdo’a, ada orang yang membaca Al-Qur’an, ada orang yang sujud, dan semuanya takut terhadap hari kiamat. Yaitu hari yang berbolak-balik hati dan penglihatan.

Di dalam masjid, hati-hati akan menjadi tenang, jiwa-jiwa akan menjadi tentram, segala kepenatan akan hilang dan akan berganti menjadi ketenangan dan kesenangan. Di dalam masjid, hubungan antara hamba dengan Rabbnya semakin kuat dan sungguh besar pengaruh masjid bagi kehidupan seseorang. Dan sungguh besar manfaat dan faidah yang didapatkan orang yang sering mendatangi masjid. Karena masjid adalah penyejuk mata orang-orang yang beriman. Penghibur hati orang-orang yang bertakwa dan kebahagiaan bagi seluruh kaum muslimin.

Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an dan sunnah yang menjelaskan keutamaan masjid, keutamaan membangun masjid, keutamaan menjaga dan memberihkan masjid, juga dalil-dalil yang menunjukkan tingginya dan besarnya kedudukan masjid disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Dan juga banyak dalil yang menunjukkan pentingnya kita untuk selalu memakmurkan masjid, membersihkan masjid, dan memenuhinya dengan ketaatan-ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّـهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّـهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَـٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ﴿١٨﴾

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah[9]: 18)

Dan masjid mempunyai kedudukan dan keagungan dihati-hati orang-orang yang beriman. Mereka semua mengetahui keagungan masjid. Mereka memperhatikan kedudukan masjid sesuai dengan keimanan mereka kepada Allah dan hari akhir. Dan memakmurkan masjid termasuk diantaranya dengan membersihkannya, shalat di dalamnya, berdzikir kepada Allah dan ibadah-ibadah yang lain.

Akan tetapi ada satu hal yang sangat menyakitkan dihati-hati banyak dari kaum muslimin. Disebabkan satu perkara yang selalu terulang-ulang dizaman kita ini dibanyak masjid-masjid di rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala. Ada gangguan yang sangat besar terhadap kau muslimin dalam shalat mereka, dalam ibadah mereka, bahkan mengganggu kekhusyu’an mereka, mengganggu ibadah mereka kepada Allah subhanahu wa ta’ala yaitu orang-orang yang mungkin tidak memperhatikan sama sekali, tidak ada perhatian mereka sedikitpun padahal perkara ini demi Allah sungguh sangat berbahaya.

Perkara yang dimaksud adalah suara-suara musik yang terkadang kita dengar di masjid berulang-ulang kali. Bahkan hampir tiap waktu shalat tiap waktu ruku, tiap waktu sujud, kita mendengar suara musik ini terdengar di dalam masjid. Padahal seandainya kau mengatakan 20 tahun yang lalu atau 30 tahun yang lalu kepada seseorang, “apakah engkau bisa membayangkan pada suatu hari akan didengarkan musik atau disuarakan masih di masjid-masjid?” Maka tentu jawabannya adalah, “Ini tidak mungkin. Tidak mungkin sama sekali. Tidak mungkin suara-suara musik didengungkan di masjid-masjid.”

Dan yang dimaksud suara musik di sini adalah suara dering telepon yang sering digunakan oleh orang-orang yang sering berbunyi ketika di dalam masjid.

Apakah sudah separah ini keadaan umat Islam? Suara musik didengungkan di masjid-masjid, di rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala. Dimanakah kedudukan masjid dihati-hati kita? Dimana perhatian kita terhadap hak-hak saudara-saudara kita yang sedang shalat? Dimana ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala? Dimana penggagungan kita terhadap syiar-syiar Allah subhanahu wa ta’ala?

Jika hal ini selalu terulang-ulang setiap hari, padahal setiap orang yang membawa hp mampu untuk mematikan hp-nya sebelum masuk ke dalam masjid atau dia bisa menjadikan dalam kondisi diam. Akan tetapi banyak dari orang-orang yang tidak memperhatikan hal-hal seperti ini. Dia tidak punya perhatian sama sekali. Bahkan berulang-ulang kita dengarkan musik dalam keadaan sujud dalam, keadaan ruku’, dalam keadaan kita berdoa, dalam seorang bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika orang bertasbih kepada Allah, berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, dia mendengarkan suara musik ini mengganggu mereka di dalam masjid-masjid.

Wahai orang yang membawa hp-nya ke masjid sesungguhnya masjid mempunyai keagungan dan kedudukan yang tinggi disisi Allah. 

وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّـهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾

Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj[22]: 32)

Dan orang-orang yang sedang shalat mempunyai hak yang harus dihormati. Mereka tidak boleh untuk diganggu sama sekali, bahkan dengan suara al-Quran, tidak boleh kita ganggu saudara kita yang sedang shalat. Karena dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id al-Khudri beliau mengatakan bahwa bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi sallam pernah beri’tikaf satu hari di masjid. Kemudian ia mendengar para sahabat membesarkan suaranya untuk membaca al- Quran. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuka tirainya dan berkata:

أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ أَوْ قَالَ فِي الصَّلَاةِ

“Ketahuilah, sesungguhnya kalian tengah berdialog dengan Rabb, oleh karena itu janganlah sebagian yang satu mengganggu sebagian yang lain dan jangan pula sebagian yang satu mengeraskan terhadap sebagian yang lain di dalam membaca (Al Qur’an) atau dalam shalatnya.” (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud)

Maka bagaimana lagi kondisinya jika kita mengganggu saudara kita dengan suara musik yang sangat dibenci?

Sungguh perkara ini sangat menyakitkan dan menunjukkan lemahnya iman seseorang, menunjukkan lemahnya agamanya seorang dan menunjukkan lemahnya penghormatan dia kepada rumah-rumah Allah subhanahu wata’ala dan lemahnya perhatian dia terhadap keagungan masjid-masjid. Dan yang wajib bagi setiap orang yang diberi nikmat oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menggunakan hp itu mensyukuri Allah subhanahu wa ta’ala. Karena dengannya ia mudah untuk menghubungi keluarganya, kerabatnya, anak-anaknya, juga menunaikan haja-hajatnya. Hendaknyalah dia menggunakan nikmat ini dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan diantara bentuk mentaati Allah subhanahu wa ta’ala yaitu tidak mengandung kemungkaran karena musik di hp-hp yang ada pada diri kita diharamkan dalam segala kondisi. Dan yang wajib bagi setiap orang untuk memilih nada dering untuk hp-nya dengan suara yang bukan suara musik. 

Tentu sangat berbahaya dan bertambah bahayanya ketika suara musik ini dideringkan di rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala. Karena rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala adalah rumah yang mulia yang harus dihormati dan dihargai. 

Jika orang yang bertanya atau hendak mengumumkan barang yang hilang di masjid saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh kita untuk mengatakan kepadanya:

لا رد الله عليك ضالتك

Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu yang hilang” (HR. Tirmidzi)

Lalu bagaimana dengan kemungkaran yang besar ini? Bahkan seandainya suara dering yang digunakan tersebut adalah doa-doa atau bacaan-bacaan al-Qur’an, ini pun tidak dibenarkan karena ini mengganggu orang-orang yang sedang shalat.

Kita dapati orang yang sedang membaca al-Quran terganggu, seorang ketika berdo’a terganggu, maka wajib bagi kita menghargai dan menghormati rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala dan memberikan hak-hak kepada orang-orang yang sedang shalat.

Hendaklah seorang yang diberi kenikmatan dengan nikmat ini untuk mengingat nikmat Allah subhanahu wa ta’ala dan janganlah dia menjadikan sebagai alat untuk menyakiti saudara-saudaranya sesama kaum muslimin yang sedang shalat.

Marilah kita bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala jangan sampai kita melakukan apa-apa yang menyebabkan Allah murka kepada kita semua. Wajib bagi kita semua untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala di masjid masjid ini.

Ketiga kita ingin masuk masjid hendaklah kita memulai dengan membaca doa:

باسم الله ، والصلاة والسلام على رسُولِ الله ، أعودُ بالله العظيم وبوجهه الكريم وبسُلْطانِي القديم من الشيطان الرجيم

Kemudian setelah kita membaca doa ini, kita mensilentkan hp kita kemudian kita memasuki rumah Allah dengan penuh kehormatan. Dan jangan sampai kita menjadikan suara-suara musik ini ada di rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah subhanahu wa ta’ala mau akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Bertaqwalah kepada Allah, bertakwalah kepada Allah dan jangan sampai kita menyakiti saudara-saudara kita sesama kaum muslimin.

Sesungguhnya apabila kita melakukan hal ini kita tidak akan kekurangan sedikitpun maslahat yang ada pada diri kita selama kita taat kepada Allah subhanahu wata’ala, selama kita selalu mengagungkan masjid dan selama kita selalu menjaga hak-hak saudara kita kaum muslimin.

Kita memohon kepada Allah azza wa jalla dengan nama-namaNya yang indah yang sifat-sifatNya yang tinggi agar memperbaiki keadaan kita semua dan memberikan kita taufik untuk menghormati rumah-rumah Allah subhanahu wa ta’ala dan agar menjadikan kita semua orang-orang mengagumkan syiar-syiar Allah subhanahu wata’ala dan agar Allah melindungi kita semua dari menggunakan gadget kita dalam perkara yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Semoga Allah memperbaiki seluruh keadaan kita yang sungguhnya Allah maha mendengar do’a dan maha mengabulkan. Kita pun memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar mengampuni dosa-dosa kita semua dan mengampuni dosa-dosa para pendengar semuanya dari kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat. 

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kita taufik untuk mengagumkan shalat, menjaga shalat kita, menjadikan salah kita dengan baik. Dan segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya sempurna segala kebaikan. Semoga selamat dan salam tercurah kan kepada Nabi kita Muhammad shallAllahu alaihi wasallam juga kepada sahabatnya dan keluarganya sampai hari kiamat nanti.

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Sebaik-Baik Tempat Adalah Masjid – Kitab Ta’dhim Ash Shalah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45357-sebaik-baik-tempat-adalah-masjid/